Bersama Ark Galeri, PUSdEP Universitas Sanata Dharma adakan diskusi seni rupa tentang Mongkut

Pusat Sejarah dan Etika Politik (PUSdEP) Universitas Sanata Dharma bekerja sama dengan . Ark Galeri menyelenggarakan diskusi mengenai Sejarah dan Seni pada hari Kamis, 15 September 2016. Diskusi ini menghadirkan pembicara Arin Rungjang, seorang seniman asal Thailand, dan Dr. Yerry Wirawan, dari program studi ilmu sejarah, Fakultas Satra Universitas Sanata Dharama. Kegiatan ini bertempat di Ruang Palma Pascasarjana USD pada pukul 16.00.

Dr. Yerry Wirawan pertama menjelaskan hubungan dan perbedaan antara sejarah dan seni yang berbasis sejarah. “Sejarawan dan seniman sama-sama melakukan riset dengan mengumpulkan fakta historis dan menginterpretasikannya. Perbedaannya adalah sejarawan meneliti tidak sebatas pada penelitian pustaka. Sedangkan seniman meneliti sejarah untuk membuat karya.” Selain itu Yerry juga menambahkan bahwa sejarawan dapat belajar dari Arin dadlam menulis sejarah, karena yang terpenting adalah imajinasi.

Pada sesi kedua, Arin Rungjang menjelaskan bahwa kebanyakan karyanya berasal dari ingatan tentang ingatan pribadinya. Salah satu contohnya adalah ingatan tentang kedua orang tuanya. Pada karya berjudul “Mongkut”, Arin bercerita bahwa pembuatan karya tersebut didasarkan pada hubungannya dengan mantan pacarnya yang berasal dari Prancis. Arin pun tertarik untuk meneliti hubungan antara Thailand dan Prancis. Di situ dia menemukan adanya simbol hubungan kedua negara tersebut, yaitu sebuah mahkota yang dihadiahkan Raja Rama IV (sebutannya Raja Mongkut, yang berarti mahkota)yang pro Barat kepada Kaisar Napoleon III. Mahkota tersebut dibuat replikanya dua kali, dan salah satu replika itulah yang diberikan kepada Kaisar Prancis.

Atas dasar ketertarikan tersebut, Arin kemudian membuat replika mahkota itu. Ternyata hal ini menimbulkan kontroversi, karena setelah karya tersebut dibuat, mahkota yang ada di Prancis justru hilang dicuri. Acara setelah itu dilanjutkan dengan diskusi dengan peserta yang menanyakan lebih lanjut tentang proses pembuatan karya-karya seni.

Kamis, 15 September 2016

Ruang Palma, 16.00-18.00

Pembicara: Arin Rungjang dan Dr. Yerry Wirawan

Moderator: Alia Swastika

Bagikan ini :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *